Laman

CARA MEMBUAT PINDANG BANDENG

Teknik atau cara membaut pindang bandeng bermacam-macam, tergantung pada daerah,ukuran ikan, serta daerah pemasaran.Akan tetapi secar garis besar dibedakan menjadi dua cara, yaitu pemindangan garam dan pemindangan air garam.
Pemindangan garam yaitu pemindangan yang dilakukan dengan cara menyusun ikan pada sebuah wadah kedap air,secara berlapis-lapis antara ikan dan garam,wadah yang digunakan untuk memasak pindang diberi air sedikit, kemudian dipanaskan di atas nyala api, dalam jangka waktu tertentu.
Pemindangan air garam yaitu pemindangan yang dilakukan dengan cara menyusun ikan berlapis-lapis dengan garam pada wadah yang tembus air seperti besek, maya atau keranjang, kemudian direbus pada bak atau dandang perebusan yang berisi larutan garam yang mendidih.
a. Perisapan Bahan Mnetah
Ikan bandeng digunakan sebagai bahan pembuatan ikan pindang, karena ikan bandeng memiliki daging tebal dan berlemak. dalam pembuatan pindang bandeng, sebaiknya gunakan ikan bandeng yang masih segar. Ikan bandeng tersebut dapat diproses menjadi pindang bandeng dalam kondisi utuh ataupun dipotong-potong sesuai selera dan kebutuhan.
b.Penyiapan wadah
Sebaiknya wadah yang digunakan sebagai tempat pemindangan adalah wadah yang terbuat dari tanah liat karena tanah liat bisa menetralisir panas yang sangat tinggi. dengan demikian, panas dapat tersebar secara merata ke seluruh bagian. Namun demikian, wadah juga bisa terbuat dari aluminium.
Lapisan paling bawah dari wadah adalah daun pisang atau bisa juga jerami, kertas bekas bungkus semen, angsang, atau anyaman bambu dengan ketebalan antara 2-3cm, tujuanya agra bandeng tidak melekat ke panci dan supaya tidak lengket. Bagian dinding wadah sebaiknya diberi lubang kecil yang bisa dibuka dan ditutup dengan mudah. Fungsi lubang ini adalah untuk membuang air pindang.
c. Teknik membuat pindang bandeng
1. Cuci bersih wadah atau paso yang akan digunakan
2. Cuci bersih ikan bandeng
3. Susun selapis demi selapis ikan badneg bergantian dengan garam. Setelah lapisan paling atas, taburi garam dengan perbandingan 1 kg garam untuk setiap 6 kg ikan bandeng.
4. Setelah penuh, paso diisi air dengan perbandingan 1 gelas air untuk setiap kg bumbu, lalu diberi tutup ynag telah dilengkapu dengan pemberat
5. Lakukan perebusan di atas tungku hingga mendidih.
6. Setelah mendidih pemberat dan anyaman bambu diambil, kemudian bagian paso sebelah samping dilubani dengan pengungkit untuk mengurangi sisa air perebusan, paso dapat digunakan lagi setelah lubang ditutup dengan air atau kertas semen
7. Lakukan perebusan kembali dengan api kecil selama 2-3 jam
8. Bila ada garam yang ditaburkan mengeras berarti pindang bandeng sudah masak.

Ciri-ciri bandeng yang masih segar: bandeng masih memiliki warna yang utuh, bersih, tidak terdapat endapan lemak, warna cemeerlang, tidak berkapang dan berlendir.

TIPS MEMPERTAHANKAN KESEGARAN IKAN BANDENG

Beberapa langkah atau cara yang dapat dilakukan untuk kesegaran mutu ikan badeng, adalah sebagai berikut:
  1. Memperlambat terjadinya fase rigirmotis, dengan cara mengusahakan agar kandungan ATP dan Glikogen dalam tubuh ikan tetap tinggi, yaitu dengan mealakukan penanganan yang baik dan benar pada saat maupun setelah penagkapan ikan.
  2. Menghindari terjadinya proses autolisis ikan dengan cara blanching yaitu dengan cara dipanaskan dengan temperatur 60-80 derajat celcius selama kurang lebih 5 menit.. Di samping blanching dapat dilakukan pula dengan temperatur rendah 0 derajat celcius. Karena dengan temperatur rendah, maka aktivitas enzim bisa dikurangi. Penggunaan temperatur suhu rendah lebih menguntungkan dibandingkan perlakuan blanching , karena dengan cara suhu rendah ikan masih tetep segar.
  3. Lakukan penyiangan sesegera mungkin pada ikan segar, karena bakteri banyak terdapat pada pencernaan dan salurannya. Perlakukan ikan agar selalu berada pada rantai dingin (cold chain).
  4. Kurangi kontak ikan dengan udara bebas di seklilingnya, misalnya dengan menggunakan ruang hampa udara, pembungkus kedap udara, zat anti oksidan, dan menggunakan bahan tambahan pangan yang mengandung zat anti oksidan, untuk mengurangi oksidasi, yang dapat menyebabkan ikan menjadi tengik.

LINGKUNGAN HIDUP IKAN BANDENG


Anatomi dalah ilmu yang mempelajari tentang bagian tubuh makhluk hidup. Anatomi ikan bandeng berarti lmu yang diterapkan untuk mengetahui tentang bagian-bagian tubuh ikan bandeng. Tujuan mempelajari anatomi bandeng adalah agar pembudidaya bisa membedakan jenis-jenis ikan bandeng.Ikan bandeng dapat dibedakan menjadi dua jenis: ikan bandeng biasa dan ikan bandeng seleh.
Ciri-ciri ikan bandeng biasa memiliki tubuh yang panjang,mata agak kecil, dengan kepala yang lonjong. Sementara,ikan bandeng seleh bertubuh agak pendek dan bermata lebar,dan bandeng seleh ini sulit dibesarkan.
Ikan bandeng memiliki sisik yang kecil-kecil dengan daging yang putih bersih. Dengan demikian , ikan bandeng juga disebut dengan "MILK FISH". Di alam bebas, ikan bandeng bisa mencapai  ukuran satu meter dengan berat lebih dari 18kg.
Ikan bandeng memerlukan temperatur atau suhu air optimul antara 15-40 derajatC. Apabila temperatur air kurang dari 15 derajat celcius ikan bandeng bisa stres dan ahirnya mati. Namun demikian ikan ini memiliki sifat euryhalien , artinya dapat mudah dan cepat beradaptasi ke daerah air payaw bahkan ia mampu melawan arus hingga ia mendapatkan air tawar. Sehingga tidak heran jika ikan bandeng mudah dijumpai di daerah rawa,sungai,maupun danau.
Ikan bandeng mempunyai kebiasaan makan pada siang hari di habitat aslinya ikan badneng mempunya kebiasaan mengambil makanan dari lapisan atas dasar laut,berupa tumbuhan mikroskopis seperti:plankton, udang renik,jasad renik,forminifera,famenbranchipoda,copepoda dan tanaman multiselular lainnya.
Ikan bandeng memiliki kebiasaan hidup berkelompok, dengan satu ekor yang dijadikan epmimpin. Pemimpin itu akan selalu berenang di depan gerombolannya.
Teknik panen bandeng yang paling gampang adalah dengan mengikuti kebiasaan hidupnya, yaitu apabila telah dewasa, ikan bandeng secara bekelompok akan berusaha meloloskan diri ke laut bersamaan dengan air pasang. Hal ini bukan disebabkan oleh perbedaan salinitas, akan tetapi disebabkan oleh adanya naluri untuk berupaya kembali ke laut setelah mencapai tingkat dewasa untuk berkembang biak. Jika air pasang, maka ikan-ikan baneng akan menuju pintu air dan berenang berjam-jam tidak menghiraukan keadaan sekelilingnya. Dalam kondisi ini ikan akan mabuk laut sehingga mudah ditangkap dengan tangan, teknik panen ini biasa disebut istilah nyerang. Cara panen lainya dengan menggunakan jaring,hapa atau kere. kelemahan teknik ini diantaranya ikan mudah rusak dan cacat sehingga berpengaruh terhadap kualitas ikan.





SEJARAH BANDENG


.     
Daerah penyebaran ikan bandeng (Chanos-Chanos Forskal) sangat luas mulai dari Samudra Hindia sampai ke tepi pantai Amerika. Dari pantai Afrika sampi ke kepulauan Tuamotu sebelah timur Tahiti dan dari Jepang Selatan sampai Austrlia Utara. Namun demikian, ikan bandeng kurang dikenal di masyarakat karena ikan bandeng jarang ditangkap oleh nelayan. Di Indonesia ikan bandeng banyak terdapat di laut Jawa, Madura, Bali, NTT, Maluku, Sulaweis,Pulau Buru, Kalimantan, Di Indonesia, Ikan bandeng semula dikenal sebagai ikan hias di kolam istana Kerajaan Majapahit. Waktu itu,belum dikenal namanya. Suatu ketika raja menginginkan mencoba rasa daging ikan asing tersebut. Ternyata gurih dan enak. Sehingga akhirnya raja menitahkan untuk menangkap ikan bandeng secara besar-besaran. Ikan ini dikonsumsi sangat terbatas , yaitu bagi kalangan istana. Setelah kerajaan majapahit runtuh,akhirnya para abdi dalem menyebarluaskan tentang rasa ikan bandeng tersebut, sehingga akhirnya ikan bandeng dikenal oleh masyarakat umum.
Setelah dikenal, maka permintan bandeng mengalami peningkatan pada saat itu. Karena semakin meningkat, akhirnya ikan bandeng tersebut dibudidayakan dalam keramba. Usaha keramba itu ternyata bias dimanfaatkan sebgaia usaha sampingan bagi para nelayan yang tidak bias melaut. Keramba-keramba diletakan di tepi pantai. Ikan bandeng dibiarkan dalam keramba hingga berukuran tiga jari orang dewasa baru dilakukan panen.
Seiring dengan kemajuan teknologi, maka budidaya ikan bandeng tidak hanya dilakukan dalam keramba lagi, akan tetapi dilakukan dengan memeliharanya dalam kolam ukuran besar.
Pada tahun 1950, di Lamongan mulai dirintis kembali dunia pertambakan dan ikan bandeng dipilih sebagai kooditas utama yang akan dikembangkan. Mereka menggunakan tanah rawa-rawa yang tidak dimanfaatkan. Dari usaha inilah, ide budidaya bandeng air tawar (payau) muncul. Namun demikian, tambak-tambak di pantai Gresik, Sidoarjo,Pasuruan, Probolinggo, sampai Banyuwangi pada saat itu termasuk jenis tambak bandeng air asin.
Menurut Saanin (1986), dalam taksonomi binatang, ikan bandeng memiliki klasifikasi sebagai berikut:
                -Filum        : Chordata
                -SubFilum : Vertebrata
                -Kelas        : Pisces
                -Subelas    :  Teleostei
                -Ordo        : Malacopterygii
                -Famili      : Chanidae
                - Genus    : Chanos
                -Species  : Chanos-chanos

Proses Pemindangan

Pemindangan pada prinsipnya adalah proses pengolahan dan pengawetan ikan dengan pemanasan,penggaraman, dan pengurangan kadar air. Banyak jenis ikan yg bisa diolah dengan teknik pemindangan ini diantaranya ikan bandeng, ikan tongkol, ikan tuna, ikan cakalang, ikan sarden, ikan layang, dan jenis ikan laut lainnya. Secara umum prosesnya ikan disusun dalam suatu wadah atau panci kemudian diberi air dan garam secukupnya dan direbus sehingga ikan matang dan kadar air berkurang.